www.1001fakta.com Tidak bisa dipungkiri bahwa selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan
psikis juga memerlukan perhatian khusus. Seseorang dikatakan sehat jika
secara fisik dan psikis tidak mengalami gangguan kesehatan.
Coba
kita amati bagaimana seseorang yang setiap hari mencoba untuk
berbahagia dan tidak larut dalam kesedihan. Perasaan bahagia tersebut
akan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan fisik dan psikis
orang yang bersangkutan. Dan sebaliknya, orang yang cenderung stres dan
sering meluapkan amarah dengan menyalahkan orang lain, maka ia lebih
berisiko mengalami gangguan kesehatan.
Banyak ahli medis yang
menyatakan jika luapan emosi atau amarah berlebihan dapat mengakibatkan
masalah kesehatan serius, terutama pada orang yang mengalami penyakit
jantung dan tekanan darah tinggi. Ini terjadi karena luapan emosi dan
amarah dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Pada kasus
yang lebih parah, bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah hingga
kematian mendadak.
Nah, agar Anda lebih berhati-hati saat
meluapkan amarah, berikut ini beberapa penyakit yang berpeluang terjadi
jika Anda tidak pandai-pandai mengendalikan amarah.
Stres Berkepanjangan
Stres
adalah efek samping yang terjadi akibat amarah yang meledak-ledak.
Biasanya stres akan muncul ketika amarah sudah mereda, dan ini bisa
menjadi stres yang berkepanjangan. Saat marah, tubuh memproduksi hormon
kortisol, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dapat
meningkatkan tekanan darah dan gula darah. Tentu hal ini tidak baik bagi
penderita tekanan darah tinggi dan diabetes.
Tekanan Darah Tinggi
Saat
marah, tekanan darah dalam tubuh akan meningkat seiring dengan
meningkatnya detak jantung. Jika terjadi dalam waktu yang lama, tekanan
darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di
otak (stroke).
Serangan Jantung
Sebuah studi
ilmiah di Swedia menunjukkan bahwa luapan emosi saat marah dapat
meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Marah juga berpotensi
memperlemah sistem kekebalan tubuh sehingga mereka yang memiliki sifat
temperamen cenderung mudah sakit.
Para ahli menyatakan, saat
marah datang detak jantung akan meningkat menjadi 180 detak
jantung/menit, sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen dan membuat
napas menjadi sesak. Inilah yang dapat memperburuk kondisi jantung.
Gangguan Pernapasan
Orang-orang
yang menderita asma juga patut waspada saat meluapkan amarahnya.
Pasalnya, penderita asma akan semakin sulit untuk bernapas saat sedang
marah, mengingat peningkatan detak jantung membutuhkan oksigen yang
lebih banyak dan membuat napas menjadi tersengal-sengal.
Sakit Kepala
Peningkatan
tekanan darah dan detak jantung saat marah juga dapat membuat pembuluh
darah di kepala semakin berdenyut cepat. Inilah yang dapat memicu sakit
kepala dan memperburuk kondisi kesehatan Anda.
Sulit Tidur
Stres,
sakit kepala, dan kondisi psikis yang belum stabil akan membuat Anda
sulit untuk beristirahat. Bahkan untuk tidur beberapa menit saja, tubuh
Anda tidak mau diajak kompromi. Jika ini yang terjadi, maka daya tahan
tubuh Anda akan menurun dan lebih rentan terkena berbagai penyakit.
Sebaiknya
sebelum meluapkan amarah, tariklah napas dalam-dalam dan hembuskan
perlahan. Cara ini bisa membantu mengendalikan luapan amarah yang dapat
merugikan kesehatan Anda.