1001fakta.com Kali
ini kita sejenak memahami kehidupan nyamuk dalam Al-Quran sekaligus mempelajari
kehidupan nyamuk secara ilmiah. Semoga ini bisa menambah pengetahuan kita
tentang nyamuk.
Ketika kita mengamati kehidupan
nyamuk, kita dapat mengatakan bahwa nyamuk memiliki petualangan yang luar
biasa. Apa yang secara umum diketahui tentang nyamuk adalah adalah bahwa mereka
menyerap dan makan darah
Namun ini tidak seluruhnya benar. Karena tidak semua nyamuk, namun hanyalah
nyamuk yang betina sajalah yang menyedot darah. Dan kebutuhannya akan darah
tidak ada kaitannya dengan makan sama sekali. Sebenarnya kedua nyamuk jantan
dan betina makan cairan nektar bunga.
Satu-satunya alasan mengapa nyamuk
betina (tidak seperti yang jantan) menyedot darah adalah untuk telurnya, yang
memerlukannya untuk berkembang dengan protein yang ada dalam darah. Dengan kata
lain, nyamuk betina menyedot darah hanyalah untuk memastikan kelangsungan hidup
generasi barunya. Ini merupakan fakta yang luar biasa kita membuktikan bahwa
pada saat turunnya wahyu Al-Quran, pengetahuan ini sama sekali belum diketahui
umat manusia.
Fase dan proses pertumbuhan nyamuk merupakan salah satu aspek yang paling
mengagumkan. Telur nyamuk yang diberi makan dengan darah diletakkan pada daun
lembab atau kolam yang kering untuk proses pendewasaan oleh nyamuk betina
selama musim panas atau musim gugur.
Namun sebelum ini, induk nyamuk pertama kali menguji tanah secara keseluruhan
dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya, yang berfungsi sebagai
sensor suhu dan kelembaban. Dia mancari tempat yang nyaman bagi telur-telurnya.
Ketika area yang sesuai ditemukannya, ia mulai mengeluarkan telurnya.
Telur-telur ini yang memiliki kepanjangan kurang dari 1 mm, disusun secara
bergaris baik dalam kelompok maupun satu-persatu. Beberapa spesies meletakkan
telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang mana bisa terdiri
dari 300 telur.
Telur putih yang sudah diletakkan secara hati-hati ini segera mulai merubah
warnanya. Ini hanya membutuhkan waktu beberapa jama saja setelah diletakkan dan
mereka menjadi hitam pekat warnanya. Dengan perubahan ini, telur-telur ini
memelihara proteksi yang bagus dari burung dan serangga. Warna gelapnya tak
dapat dikenali oleh organisme ini.
Telur membutuhkan periode inkubasi untuk sempurna pada musim dingin. Karena
telur nyamuk ini diciptakan dengan struktur yang dapat bertahan selama musim
dingin yang lama dan dingin, mereka bertahan hidup hingga musim semi ketika
masa inkubasinya selesai.
Ketika periode inkubasi telah sempurna, larva mulai keluar dari telurnya semua
hampir dalam waktu yang sama. Telur pertama langsung diikuti oleh yang lain.
Segera setelah menetas dari telurnya, mereka langsung berenang di air. Sekarang
masa hari-hari di air mulai bagi nyamuk.
Larva yang terus diberi makan tumbuh dengan cepat sekali. Segera kulit yang
membungkus tubuhnya menjadi terlalu kecil baginya untuk tumbuh lebih lanjut.
Inilah pertama kali bagi pergantian kulit mereka. Kulit yang keras namun rapuh
dapat mudah pecah. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan,
larva nyamuk akan merubah kulitnya dua kali lagi.
Karena awal kehidupan nyamuk mulai di air, maka sistim yang didisain untuk
memberi makan larva begitu mengesankan. Larva menguatkan pusaran air dengan
pemanjang sayap yang terletak di dua sisi mulutnya yang mengarahkan bakteria
dan mikro-organisme lain untuk makanannya.
Dan suatu solusi juga terdapat untuk pernapasannya, setiap larva mempunyai
peralatan menyelam di dalam. Mereka bernapas via pipa pernapasan di belakang
punggungnya sementara berdiri terbalik di dalam air. Sistim ini mungkin mirip
‘snorkel’ yang dipakai oleh penyelam. Selema memakai metode ini, larva
mengeluarkan cairan yang lekat dari tubuhnya untuk menghindari air bocor masuk
ke dalam tubuhnya, melalui pintu keluar pernapasan.
Dalam waktu dekat, larva nyamuk hidup dengan bantuan harmoni tergabung dari
semua keseimbangan alam yang lembut ini. Jika ia tidak mempunya pipa
pernapasan, maka ia tidak akan bertahan hidup; jika tidak mempunyai sekresi
lekatnya, pipa pernapasannya akan tersumbat.
Sementara waktu berlalu, sebagian besar larva merubah kulitnya sekali lagi.
Perubahan kulit terakhir kali ini agak berbeda dari sebelumnya. Dengan
perubahan akhir ini, larva melewati fase akhir pendewasaannya, ‘fase pupa’ dan
mereka siap menjadi nyamuk sungguhan pada akhirnya. Jadi waktu telah tiba baik
pupa dewasa untuk keluar dari kelopak yang meliputi tubuhnya.
Namun, makhluk hidup yang keluar dari sarungnya ini begitu berbeda dari
fase-fase awal, nampak tak dapat dipercaya bagi mereka hanya lewat dua fase
pertumbuhan dari makhluk yang sama. Dan metamorfosis ini begitu rumit dan
lembut untuk didisain oleh larva itu sendiri ataupun oleh induknya atau oleh
hewan yang lain.
Selama periode transisi yang terakhir ini, terdapat ancaman bagi nyamuk, karena
pintu pernapasan di atas air mungkin menjadi tertutup dengan kebocoran air di
dalam. Hal ini secara alami berarti bahwa pupa akan kehabisan napas dan mati.
Namun kemudian, pernapasan tidak dilakukan via lubang-lubang ini.
Di sana muncul dua pipa baru di kepala pupa. Oleh karenanya, sebelum pupa siap
untuk perubahan kulit yang terakhir kali, pertama kali dua pipa ini muncul ke
atas air. Ini adalah metode pernapasan barunya. Selama 3 hingga 4 hari fase
pupa, tidak ada zat makanan bagi nyamuk akan jadi.
Sekarang nyamuk dalam kepompong pupa cukup dewasa dan siap terbang dengan semua
organnya seperti antenna, belalai, kaki, dada, sayap, perut dan mata yang besar
yang menutupi sebagian besar kepalanya. Lalu kepompong pupa disobek di atas.
Tingkat di mana nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling
membahayakan. Resiko terbesari adalah kebocoran air ke dalam kepompong. Namun
bagian atas yang sobek ditutupi oleh cairan yang lekat untuk menghindari kepala
dari kontak air. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinyalah menyentuk permukaan air.
Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis pun dapat menyebabkan
kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya
setelah istirahat sekitar setengah jam. Harus kita perhatikan sekali lagi bahwa
nyamuk telah keluar dari air tanpa menyentuh sama sekali.
Pada point ini, pertanyaan yang muncul di pikiran adalah bagaimana nyamuk
pertama memperoleh ‘kemampuan’ seperti ini? Mungkinkan suatu larva memutuskan
diri untuk berubah menjadi nyamuk setelah merubah kulitnya tiga kali?
Sesungguhnya ini sangat tidak mungkin. Binatang yang sangat kecil yang
dijadikan Allah sebagai contoh ini telah secara khusus diciptakan sebagaimana
adanya.
Hal ini mengantarkan umat Islam untuk memikirkan ciptaan Allah dan berpikir
bahwa Allah tidak menciptakan semua ini sia-sia saja, namun agar supaya mereka
taqwa kepada Allah dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan:
‘Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?’. Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula)
banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah
kecuali orang-orang yang fasik” (Qs. Al Baqarah:26)
“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi:”Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka (QS. 3:191)
Itulah mengapa Al Qur’an disebut mukjizat terbesar dan sepanjang masa karena
banyak ayat Al Qur’an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad
terahir.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin
(tak pernah bohong) yg tak dapat membaca di zaman kuno kepada ummat terakhir
yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan
oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM
SEMESTA?
Dari berbagai sumber.