Surat An-Nahl ayat 68 dan 69
“ Dan Tuhan-mu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin
manusia “(16;68)
Delapan Keajaiban Lebah
Jika diceramati paling tidak ada delapan keajaiban yang dimilki lebah :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya. Lebah madu terdiri dari
beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat mangkal” yang saling
berbeda : ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang disunda sisebut odeng,
dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia
seperti Indonesia ( dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan
sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah
pegunungan Himalaya.
2. Dari sifat polimorfofismenya yang betul-betul bineka. Setiap
anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi
biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu
(queen) dan jantan (drone ), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees),
yang sebenarnya adalah lebah betina namun organ reproduksinya tidak
berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah
disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur.
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel
yang masih kosong. Untuk mengeluarkannya sebutir telur, diperlukan
waktu 0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat
6 detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah
pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan
paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan
di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta
terdapat titik hitam di tengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan
di sel paling besar, tak teratur dan bisanya terletak dipinggir sarang.
3. Dari sisi tatanan kehidupannya. Lebah merupakan insektisida sosial
yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan.
Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin
atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin
sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat.
Disamping ada tugas individual , misalnya lebah ratu tugasnya bertelur
terus-menerus; lebah jantan mengawini ratu; sementara kelompok lebah
pekerja menjaga dan member makan larva, membangun sel-sel baru dan
memperbaiki yang lama,
serta memproses nektar jadi madu. Ada juga tugas lain yang diemban
secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.
4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang tak kalah baiknya.
Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana
hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air.
Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar
necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula
bervariasi, mulai 5% smapai 70% atau lebih- makin banyak nectar
mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air,
antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah,
terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit
mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan.
Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun.
Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva.
Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa
dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula
royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam
(beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).
5. Pekerja keras. Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “
paling senior “ sekaligus tergesit, dengan kecepatan terbang mencapai 65
km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar,
diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30
km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik.
Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan
90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke
sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang
pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk
menunaikan tugasnya itu.
6. Memiliki cara komunikasi yang khas diantara sesamanya. Selain
melalui feromon-senyaewa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink
ratu lebah-yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja,
sebagai daya tarik seksual atau sebgai kompas penuntun koloni bila
sedang migrasi, lebah utamnya dilakukan lebah pekerja mampu
berkomunikasi lewat tarian. Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat
sari bunga, sebenarnya memasuki sarang, ia akan melakukan gerakan dalam
delapan tarian seperti mengibaskan perut , ditengah kerumunan lebah
lainnya. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan
terorganisasi. Lewat syarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat
mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.
7. Arsitek cermat. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel
heksagonal ( segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling
efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat
memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan
dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat.
Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda
hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.
8. Tidak mengganggu kecuali diganggu. Lebah- kecuali yang jantan-
dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan racun didalamnya .
Bagi yang hipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi
serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan
dampak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk mengganggu.
Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan
diri manakala diusik. Boleh jadi, karena keajaiban yang dimilikinya
itulah, lebah dipilih untuk menggambarkan manusia seutuhnya. Karena
manusia seutuhnya manusaia mukmin, menurut rasul adalah bagaikan lebah,
tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti kembang yang semerbak;
tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik dan berguna, seperti madu
dan beragam produk lainnya, diamping mampu beradaptasi dengan baik di
berbagai tempat, menerima kebinekaan, suka bergotong royong, ulet dalam
bekerja, cermat dan tepat dalam berfikir serta tidak mengganggu, kecuali
diganggu.