• Goad (Sweet in marathi) Dashmi is a flatbread, a chapati made using jaggery and milk instead of water. This is a typical Maharashtrian dish. I remember whe...

Golongan Darah Pada Manusia Bisa Berubah Ubah

Semua yang ada di dunia ini memang bersifat dinamis, senantiasa berada dalam perubahan. Demikian juga halnya dengan golongan darah. Banyak kasus di dunia mengenai perubahan golongan darah yang terjadi. Ada yang mengalami perubahan golongan darah setelah melakukan donor organ. Berikut ini salah satu cerita mengenai perubahan golongan darah.


Sebuah kasus di Australia membuktikan bahwa hal itu benar adanya. Kisahnya berawal dari sebuah pasien wanita berusia 15 tahun, yang didiagnosis menderita penyakit liver. Kian hari tubuhnya kian menguning, yang menandakan semakin parahnya penyakit liver yang dideritanya. Sedangkan kita tahu bahwa liver mempunyai peranan yang penting dalam sistem metabolisme dalam tubuh kita. Jadi jika kegagalan organ liver yang diderita pasien itu dibiarkan terus terjadi, maka akan menyebabkan kematian. Tim dokter yang menangani pasien tersebut kemudian menyarankan transplantasi liver. Maka dilakukanlah upaya pencarian donor organ liver yang sesuai.

Setelah beberapa lama, akhirnya tim dokter menemukan donor liver. Namun yang menjadi kendala, terdapat perbedaan golongan darah antara golongan darah pasien dengan donor. Pasien mempunyai golongan darah O rhesus negatif, sedangkan donor mempunyai golongan darah O rhesus positif. Terdapat perbedaan rhesus antara pasien dan donor. Padahal diketahui bahwa jika ingin melakukan transplantasi organ, hendaknya dicari yang benar-benar sesuai guna meminimalisir reaksi penolakan organ donor pada tubuh sang pasien. Namun karena tidak ada pilihan lain dan mendesaknya waktu, akhirnya transplantasi itu dilakukan juga dengan setelahnya pasien diberikan obat-obatan untuk menekan reaksi penolakan. Biasanya pasien membutuhkan waktu sekitar 5 tahun mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Sembilan bulan setelah transplantasi tersebut dengan mengonsumsi obat-obatan tersebut setiap hari, pasien kembali sakit dan memeriksakan diri ke dokter. Namun kali ini pasien sakit bukan karena livernya, karena setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter, keadaan liver sang pasien baik-baik saja. Ada hal yang mengejutkan dalam penemuan tim dokter, yaitu golongan darah pasien berubah menjadi O positif!! Tentunya hal ini sangat mengejutkan di dunia medis, sehingga tim dokter kembali melakukan pemeriksaan ulang dan pemeriksaan terhadap golongan darah orang tua pasien. Ternyata hasilnya memang benar, golongan darah pasien telah berubah.

Tim dokter kemudian melakukan pemantauan selama lima tahun. Dan setelah keadaan pasien benar-benar baik-baik saja, tim dokter kemudian baru berani menyatakan ke kalangan medis bahwa benar golongan darah seseorang dapat berubah.

Kejadian ini, bukan pertama kalinya di dunia. Bahkan di Indonesia sendiri pada tahun 2001 juga pernah terjadi perubahan golongan darah. Seorang pasien yang semula menderita penyakit anemia sehingga perlu melakukan transfusi darah, mempunyai golongan darah B. Setelah dilakukan transfusi darah, golongan darahnya berubah menjadi O. Namun kemudian pasien meninggal karena penyakitnya tersebut.

Kejadian perubahan golongan darah diduga karena terjadi perubahan dalam sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah. Seperti halnya kasus yang terjadi pada pasien pertama, setelah menjalani transplantasi liver, tim dokter menduga sel-sel liver telah mempengaruhi sel-sel sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah.

Ternyata menurut medis memang golongan darah seseorang tidak bisa berubah. Namun golongan darah memungkinkan untuk berubah karena faktor tertentu. Seperti kelainan darah atau mengidap penyakit yang dapat merusak hemoglobin darah, contohnya: leukimia dan gagal ginjal. Benar atau tidaknya masih perlu mencari tau lebih jauh dan dibutuhkan penilitian medis dengan teknologi yang canggih.