• Goad (Sweet in marathi) Dashmi is a flatbread, a chapati made using jaggery and milk instead of water. This is a typical Maharashtrian dish. I remember whe...

Warga Pontianak Saksikan Fenomena Kulminasi Matahari

http://astronesia.blogspot.com/
Tugu Khatulistiwa di Pontianak

Astronesia-Ratusan warga Kota Pontianak dan sekitarnya, baik tua maupun muda, antusias menyaksikan peristiwa alam, yakni puncak kulminasi matahari, Senin, 23 September di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Titik Kulminasi Matahari, adalah peristiwa alam dimana  benda yang ditancapkan tegak lurus dan disinari matahari tidak terlihat bayangannya. Pasalnya, matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia.

Ratusan warga Pontianak tersebut tampak tertib menyaksikan peristiwa alam tersebut, melalui tribun yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota Pontianak, sehingga tidak berdesak

"Alhamdulillah, tahun ini penonton sudah lebih tertib dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena sudah kami sediakan tribun bagi penonton untuk menyaksikan titik kulminasi yang terjadi dua kali dalam setahun di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

http://astronesia.blogspot.com/
Salah satu fenomena alam di kawasan Tugu Khatulistiwa, Kalimantan Barat di mana telur bisa berdiri tegak, 23 September 2013


Selain pertunjukan petasan, panitia juga mempertontonkan fenomena alam, yakni telur yang berdiri tegak. Selain itu, putaran air berlawanan dengan arah jarum jam.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji meminta fenomena alam yang istimewa itu tak hanya diperingati sekedar seremonial. Lebih lanjut, imbuhnya, fenomena itu harus digali dan dikaji mendalam karena para ahli belum berhasil mengungkapnya.  "Di daerah lain sulit untuk membuat telur bisa berdiri tegak, tetapi di sini begitu mudah melakukannya," kata dia. Dia yakin, rahasia alam itu terungkap secara alamiah.


Ke depan menurut dia, Pemkot akan melakukan penataan museum yang ada di dalam reflika besar Tugu Khatulistiwa, yakni dengan menonjolkan arsitektur khas Melayu dengan bahan kayu belian atau ulin.

"Selain itu, kami saat ini juga sedang membangun turap menggunakan beton dan dermaga agar para pengunjung yang ingin berkunjung ke Tugu Khatulistiwa melalui transportasi air lebih mudah dan nyaman," ujar Sutarmidji.

Dia berharap, ke depannya Tugu Khatulistiwa yang merupakan ikon Kota Pontianak, bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Pontianak.

Kepala Disbudpar Kota Pontianak Hilfira Hamid menyatakan, tahun ini pihaknya menggandeng para seniman untuk memeriahkan perayaan titik kulminasi matahari, seperti mengisi acara dengan tarian Melayu, lomba pembuatan miniatur meriam karbit, Tugu Khatulistiwa, Masjid Jami dan Keraton Kadariah.

"Hasilnya lumayan, mendapat sambutan positif dari pengunjung," ujarnya.

Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak.

Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia. Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.

Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.

Sehingga itu menjadi ciri khusus. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.

0 Response to "Warga Pontianak Saksikan Fenomena Kulminasi Matahari"

Posting Komentar