1001fakta.com- Konsumsi suplemen vitamin dalam bentuk makanan atau pil selama ini
dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak heran bila sebagian
orang mengkonsumsi banyak suplemen dengan harapan tubuhnya tetap sehat.
Namun anggapan bahwa banyak mengonsumsi suplemen akan memberi lebih
banyak keuntungan tampaknya harus dibuang jauh. Riset membuktikan, pria
yang mengkonsumsi lebih banyak suplemen vitamin C dosis tinggi berisiko
lebih besar menderita kanker prostat. Peningkatan risiko ini kata
peneliti berkisar hingga 30 persen.
Temuan para ilmuwan dari Harvard School of Public Health, Boston, US
dan University of Oslo Norwegia ini bukan yang pertama memperingatkan
risiko mengkonsumsi vitamin berlebihan. Peneliti menghubungkan dosis
tinggi vitamin C dengan peningkatan risiko kematian dan kanker prostat.
Riset ini juga melibatkan 48 ribu pria berusia 40-75 tahun selama
1986 hingga 2008. Setiap 4 tahun, seorang responden menyelesaikan
kuesioner yang didesain untuk merekam kebiasaan makan mereka. Peneliti
mengikuti mereka untuk melihat mana yang lebih berpeluang mengalami
kanker prostat.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal Of Cancer
itu menunjukkan, asupan antioksidan dari makanan atau pil, tidak
menurunkan atau meningkatkan risiko terkena tumor. Antioksidan dapat
melawan proses terjadinya tumor yang disebut oksidasi. Proses inilah
yang menghancurkan sel tumor.
Hal penting yang menjadi catatan, pria yang mengkonsumsi paling
banyak antioksidan dari pil vitamin berisiko 28 persen lebih tinggi
terkena kanker prostat dibanding yang mengkonsumsi sedikit suplemen atau
tidak sama sekali.
Mereka yang minum suplemen vitamin paling banyak juga berisiko
sekitar 15 persen lebih tinggi mengidap kanker prostat stadium lanjut.
Tumor ini bisa cepat menyebar ke organ lain dan mengurangi kesempatan
hidup penderitanya.
Menurut peneliti, riset ini menegaskan bahwa asupan antioksidan dalam
jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat yang
mematikan dan cepat menyebar.
“Kontributor utamanya adalah vitamin C. Temuan ini menjadi acuan penelitian selanjutnya,” kata mereka.
Namun peneliti menyatakan, sampai riset lainnya dilakukan mereka tidak yakin apakah suplemen vitamin benar-benar memicu kanker.
Dr Carrie Ruxton dari Health Supplements Information Service di
Inggris menyatakan pendapat berbeda. Menurutnya, sangat mungkin pria
mengalami gejala terkair kanker prostat atau rasa lemah jauh sebelum
didiagnosa.
“Kanker tidak ada hubungannya dengan konsumsi suplemen,” ujarnya.
Konsumsi vitamin dosis tinggi belakangan ini sedang populer. Toko
penjual suplemen dapat menjual tablet vitamin C berdosis 1.000
miligram. Padahal tubuh hanya perlu 40 miligram supaya cepat sembuh dan
tetap sehat.