Ilustrasi |
1001fakta.com - Sejak awal 1990-an, NASA sudah mengirim ubur-ubur ke luar angkasa demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Selama misi Spacelab Life Sciences (SLS-1) pertama pada 1991, pesawat ulang alik Columbia saat itu mengirim 2.478 ubur-ubur yang dikemas dalam kemasan seperti kantong dengan air laut buatan.
Astronot menyuntikkan bahan kimia ke dalam tas tersebut yang akan menginduksi ubur-ubur untuk berenang bebas dan bereproduksi. Selama misi, ternyata pertumbuhannya sangat pesat hingga ada 60 ribu ubur-ubur yang mengorbit Bumi.
NASA melakukan percobaan itu untuk menguji pengaruh mikrogravitasi pada ubur-ubur. Tujuannya adalah menguji bagaimana ubur-ubur akan merespons hidupnya ketika kembali ke Bumi.
Hasilnya ubur-ubur mirip seperti manusia dalam cara menyesuaikan dirinya dengan gravitasi, seperti dinukil Mashable.
Ketika kembali ke perairan di Bumi, ubur-ubur itu mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi perairan di Bumi beserta gravitasinya yang jelas berbeda dengan kondisi yang ada di luar angkasa.