Di bawah sinar matahari siang nan terik, peluh keringat bercucuran dan kerongkongan terasa kering. Saat-saat seperti itu, kebanyakan orang akan mencari minuman bersoda untuk membasuh dahaga. Sayangnya, walau ampuh menyegarkan tubuh, minuman ini belum tentu bermanfaat bagi kesehatan.
Minuman ringan dan bersoda selama ini dikenal mengandung kandungan gula yang cukup tinggi, belum lagi kadar kafein yang asupannya perlu dibatasi. Namun baru-baru ini, sebuah lembaga kesehatan di AS menemukan tingginya kadar zat pemicu kanker dalam minuman soda terlaris di dunia, Coca Cola dan Pepsi.
Adalah The Center for Environmental Health di AS yang menemukan bahwa pewarna karamel dalam produk keluaran raksasa soda tersebut bisa memicu kanker alias karsinogenik. Bahan yang menjadi biang keladi adalah senyawa bernama 4-methylimidazole atau lebih ringkas disebut 4-Mel.
Pepsi dan Coca-Cola telah setuju mengubah formulasi produknya setelah pengadilan di California meminta kedua perusahaan tersebut untuk mencantumkan label peringatan kanker dalam kemasan. Tapi Pepsi, menurut pengawas kesehatan tersebut, belum melakukan perubahan pada produk di luar California.
Bahan kimia 4-methylimidazole atau 4-Mel terbentuk selama proses memasak dan dapat ditemukan jejaknya dalam beberapa jenis makanan. Pepsi mengatakan akan mengubah proses manufakturnya untuk memangkas kadar 4-Mel. Proses itu sudah selesai di California dan baru selesai pada bulan Februari 2014 nanti di seluruh negara bagian AS.
Pihak Pepsi berdalih bahwa Food and Drug Administration (FDA) dan badan regulasi lain di seluruh dunia menganggap karamel dalam Pepsi cukup aman. Walau demikian, perusahaan akan melakukan proses pengurangan 4-Mel untuk produknya secara global, namun tidak mengatakan batasan waktunya.
Sementara itu, Coca-Cola mengatakan telah menggunakan karamel yang dimodifikasi dan tidak mengandung Mel-4 di pasar AS dan luar California. Jadi tidak harus menggunakan persediaan produk yang berbeda di tiap daerah. Perusahaan ini juga menegaskan bahwa semua produknya sudah mengganti pewarna karamelnya.
Seperti dikutip dari New York Daily News, Jumat (5/7/2013), The Center for Environmental Health mengatakan telah menugaskan laboratorium analisis bernama Eurofins di New Orleans, Louisiana, untuk menguji produk Coca Cola dan Pepsi dari California pada bulan Mei dan di seluruh negara bagian AS pada bulan Juni ini.
Untuk sementara, laboratorium tidak menemukan bahan kimia dalam produk di California. Sembilan dari sepuluh produk Coca Cola tidak ditemukan adanya 4-Mel. Tapi dari 10 produk Pepsi yang dibeli di luar California, kesemuanya ditemukan kandungan 4-Mel hingga 4 - 8 kali lebih tinggi dari kadar yang ditemukan di California.
The American Beverage Association mengatakan bahwa bahan kimia pewarna karamel dimasukkan dalam daftar karsinogen, artinya dapat menyebabkan kanker pada manusia. Sebenarnya, penambahan ini dilakukan tanpa penelitian pada manusia, namun baru didasarkan pada penelitian terhadap tikus.
Untuk bisa menimbulkan efek kanker seperti pada tikus, FDA mengatakan bahwa manusia harus minum lebih dari 1.000 kaleng soda per hari. Jika dihitung dari penjualannya, Beverage Digest menulis bahwa Coca-Cola dan Pepsi menguasai hampir 90 persen dari seluruh pasar soda dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pewarna Karamel dalam Minuman Soda Dituduh Bisa Picu Kanker"
Posting Komentar