Exoplanet "Biru" Terlihat Transit Dalam Sinar-X Untuk Pertama Kalinya

Grafik ini menggambarkan HD 189733b, planet ekstrasurya pertama yang tertangkap lewat di depan bintang induknya dalam sinar-X.

Astronesia-Untuk pertama kalinya sejak exoplanet atau planet di sekitar bintang lain selain matahari ditemukan hampir 20 tahun lalu,pengamatan dengan mendeteksi sinar-X telah mendeteksi sebuah planet ekstrasurya lewat di depan bintang induknya.

Sebuah penyelarasan yang menguntungkan dari planet dan bintang induknya dalam sistem HD 189733 (tata surya lain yang berjarak sekitar 63 tahun cahaya dari Bumi) memungkinkan NASA Chandra X-ray Observatory dan Badan Antariksa Eropa XMM Newton Observatory untuk mengamati sistim ini dalam bentuk sinar-X saat transit.

Ilustrasi dari biru planet HD 189733b, berdasarkan pengamatan dari Hubble Space Telescope.

"Ribuan kandidat planet telah terlihat saat transit dalam cahaya optik",kata Katja Poppenhaeger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) di Cambridge, Mass, yang memimpin sebuah studi baru yang akan diterbitkan pada edisi 10 Agustus dari The Astrophysical Journal."Akhirnya kita bisa pelajari satu dalam sinar-X dan itu sangat penting karena mengungkapkan informasi baru tentang sifat-sifat sebuah planet ekstrasurya."

Tim menggunakan observatorium Chandra dan XMM Newton.

Planet yang diamati itu dikenal sebagai HD 189733b yang dijuluki "Hot Jupiter" yang berarti planet ini berukuran sama dengan Jupiter dan merupakan planet gas yang mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.HD 189733b mengorbit bintangnya dalam jarak 30 kali lebih dekat dari pada jarak Bumi-Matahari dan menyelesaikan sekali orbit bintangnya hanya 2,2 hari.

HD 189733b adalah exoplanet hot jupiter yang berjarak paling dekat dengan Bumi sehingga menjadikannya target utama bagi para astronom yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang jenis planet hot jupiter dan atmosfer di sekitarnya.Mereka telah menggunakan teleskop luar angkasa NASA Kepler untuk mempelajarinya pada panjang gelombang optik dan menggunakan teleskop Hubble dan mengonfirmasi bahwa warna planet ini biru,warna biru tersebut disebabkan oleh hamburan preferensial cahaya biru oleh partikel silikat (kaca) dalam atmosfernya.

Penelitian dengan menggunakan Chandra dan XMM Newton telah mengungkapkan petunjuk tentang ukuran atmosfer planet ini.Pesawat ruang angkasa tersebut melihat cahaya menurun selama transit.Penurunan sinar-X adalah tiga kali lebih besar daripada penurunan nilai cahaya optik.

"Data X-ray menunjukkan ada lapisan atmosfer planet ini yang transparan terhadap cahaya optik tapi buram pada sinar-X," kata rekan penulis Jurgen Schmitt dari Hamburger Sternwarte di Hamburg, Jerman."Namun, kita perlu lebih banyak data untuk mengkonfirmasi gagasan ini."

Para peneliti juga belajar tentang bagaimana planet dan bintang dapat mempengaruhi satu sama lain.
  
Para astronom telah lama mengetahui bahwa ultraviolet dan radiasi sinar-X dari bintang utama di HD 189733 telah menguapkan atmosfer HD 189733b dari waktu ke waktu.Para penulis memperkirakan planet ini kehilangan massanya sekitar 100 juta-600 juta kilogram massa per detik.Atmosfer HD 189733b tampaknya akan menipis 65% lebih cepat.

"Perluasan atmosfer planet ini membuatnya menjadi target yang lebih baik bagi radiasi energi tinggi dari bintang,sehingga membuat proses penguapan lebih cepat terjadi",kata co-penulis Scott Wolk, juga dari CFA.

Bintang utama HD 189733 ternyata juga memiliki bintang pendamping merah yang samar,yang pertama kali terdeteksi dalam sinar X oleh teleskop Chandra.Bintang ini mungkin terbentuk pada saat yang sama,tapi bintang utama muncul 3 miliar sampai 3 1/2 miliar tahun lebih muda dari bintang pendamping karena berputar lebih cepat dan 30 kali lebih terang dalam sinar X dari bintang pendampingnya.

Tweet